SELAMAT DATANG SAHABATKU

SELAMAT DATANG SAHABATKU
SELAMAT DATANG SAHABATKU

Sabtu, 19 Oktober 2013

MENEMBUS LEBATNYA HUTAN WILIS

           

                                                            

      
                                                


Ketinggian Gunung ini memang cuma 3552 M.Dpl.Tapi jangan salah bray..PuncakWilis tidak cuma satu masih ada banyak puncak-puncak lain dari berbagai kabupaten yang mempunyai jalur sendiri-sendiri dan tidak cukup satu hari untuk mendakinya,belum di tambah bukit-bukitnya yang jika di satukan mungkin lebih tinggi jika dibandingkan cartend piramid di papua sana,Inilah yang menambah Nilai Plus buat keberadaan Gunung yang pernah di Lalui Panglima Tinggi Jendral Sudirman ini,Dulu pernah di pakai untuk bergerilya pada waktu jaman penjajahan Belanda Sebelum Beliau melakukan Serangan Sebelas Maret ke Jogya.
    Di saat yang lainnya pada berbondong-bondong mendaki Gunung Semeru Kita malah memilih menyendiri ke Gunung Wilis dimana tidak ada lagi pendaki lain selain kami berenam ini..,Bukan tanpa Alasan,Untuk saat ini Semeru memang terlalu ramai pendaki jadi kami ingin  sesuatu yang lain,sepi sunyi senyap menyendiri dari keramain sehingga benar-benar dekat dan bisa menikmati Alam dengan Leluasa..
    Sebenarnya sudah lama juga sih ada keinginan mendakinya,Dari sawah desaku di blitar sana Wilis begitu Gagah menjulang tinggi membelah enam kabupaten yaitu Trenggalek,Tulungagung,Kediri,Nganjuk,Madiun dan kabupaten Ponorogo.Inilah yang sekali lagi membuat Gunung Wilis begitu istimewa karena puncaknya yang banyak,Bahkan kata temenku ada salah satu puncak di Wilis yang belum pernah di daki dan terjamah oleh pendaki karna medanya yang sulit serta berbahaya untuk menuju kesana.
   Jika anda di Kota Kediri dan sedang berada di daerah kali berantas Gunung Wilis akan terlihat sangat dekat sekali.Ada jalur lewat Daerah Mojo Besuki,Sedangkan dari jalur Utara bisa lewat Bajulan di lanjut Air Terjun Roro Kuning.Tapi untuk kali ini Kami memilih lewat jalur selatan saja yaitu Kecamatan Sendang Tulungagung karna jalurnya lebih menantang dan masih bener-bener alami di tambah kebetelun ada teman di Situ yang sudah hafal seluk beluk jalur di wilis.Kedua sahabat tersebut bernama Mas Lintang Dan Mas Wanto,keduanya merupakan Putra Daerah asli Tulungagung kami berkenalan melalui media Jejaring Sosial Facebook.Tadinya saya sendiri pusing tujuh keliling mau memilih lewat jalur yang mana karna memang baru pertama kalinya ini kami mendaki Gunung Wilis,Tentu dengan berbagai pertimbangan dan tidak mau ambil resiko tersesat atau gimana mengingat lebatnya hutan Wilis.

Alhamdulillah kedua sahabat tadi berkenan mengantarkan kami ,Setelah waktu ditentukan kami berempat yang terdiri dari saya sendiri,Mas Lutfi,Si Gandi dan Si Nia yang merupakan cewek sendiri dalam tim kali ini.
Malam itu masih dalam suasana liburan menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha jalan-jalan begitu macet disana-sini karna banyaknya orang yang mudik ke kampung halaman masing-masing,Maklum Surabaya sebagai Kota Metropolitan kedua dan merupakan tempat bekerja para Urbanisasi yang berasal dari berbagai pelosok daerah di Jawa Timur.

Kami Berempat berangkat dari kediaman Mas Lutfi stelah menyantap makan malam yang di sediakan keluarga beliau,kebetulan pula waktu itu mas Lutfi lagi Ulang tahun jadi moment ini di jadikan semacam perayaan kecil-kecilan gitulah..,Habis itu kami langsung begegas ke Terminal Bungurasih menembus kemacetan ibu kota.Sesampainya di sana motor kami titipkan saudara mas Lutfi yang rumahnya tinggal dekat dengan terminal.

Jalanan yang macet membuat Bus yang kami tumpangi ini tidak bisa berjalan dengan leluasa seperti biasanya,Sehingga waktu yang sudah kita rencanakan menjali molor nggak karu-karuan..Sekitar pukul 1.30 lepas tengah malam sampailah kami di terminal Tulungagung,Saya saegera SMS mas Lintang untuk menjemput kami diruang tunggu.Tidak beberapa lama kemudian mas Lintang bersama mas Wanto pun tiba kami langgsung bersalaman dan bersenda gurau bak sahabat lama yang sudah saling kenal,Karna motornya cuma dua kami saling berboncengan tiga-tiga,Tidak lupa mampir dulu ke sebuah warung untuk makan malam dulu menikmati pecel kas Tulungagung,Disitu begitu rame sekali pengunjung menandakan tempat faforit warga sekitar pecinta kuliner malam hari. 
Beberapa lama kemudian kami sudah sampai di kediaman mas wanto,Sebuah Rumah Sederhana kas pedesaan yang nyaman dan Asri dengan pemandangan sawah di halamanya.Rencananya kami menginap di situ semalam sambil menyiapkan tenaga untuk pendakian dipagi harinya.

Karena begadang terlalu larut sampai jam 3 membuat kami semua bangun kesiangan.Rencananya sih ke sendang jam 06.00 pagi eh malah molor sampe jam delapan.Sungguh sangat meleset dari jadwal yang sudah di targetkan..Tapi tak apalah harus tetap semangat 45 demi menjelajahi keindahan Gunung Wilis.Tidak lupa mas Wanto mencari mobil carteran dari tetangga sebelah yang bersedia mengantarkan kami ke Desa Geger Sendang,Setelah sepakat akhirnya kami setuju dengan Ongkos carter 300.000 PP dengan perjanjian penjemputan ke esokan harinya.

Mobil mini ini sangat lincah menanjaki jalanan yang semakin menanjak.Di dalam mobil kami berenam saling bercanda membahas apa saja yang terlihat.Dari mulai makanan,cewek,sampai mbahas sapi kutangan dan gincuan..konyol memang itulah cara kami melepaskan penat dari rutinitas yang menjenuhkan di kota.Bahkan mas Lutfi yang sehari-harinya menjadi seorang pengajar ini tak henti-hentinya tertawa terbahak-bahak mendengar celotehan dari  mas Lintang yang orangnya memang sangat homoris.
  Tidak terasa sampailah kami di sebuah Desa yang sunyi sekali,Udara segar kas pegunungan langsung terasa begitu kami keluar dari mobil.Penduduk setempat banyak yang beternak sapi perah,sebagian menjadi petani dan berladang,Kami mampir dulu ke Rumah Pak Kasun (semacam orang berpengaruh di desa situ )Untuk meminta ijin dahulu sebelum melakukan pendakian,Perlu di ingat Di jalur wilis via Tulugagung ini tidak ada pos perijinan atau pos-pos untuk beristirahat yang ada adalah Rumahnya pak Kasun tadi dan disitulah biasanya para pendaki menjadikan base camp sementara sembari meminta ijin untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan selama mendaki wilis.

Mobil yang kami tumpangi hanya bisa mengantarkan sampai gerbang desa terahir ,selebihnya kami harus berjalan kaki sepanjang satu kilometer melewati jalanan makadam dan cocoran yang tertata rapi menuju Air Terjun Lawehan,Entry poin dari perjalanan ini adalah sebuah Candi yang bernama Penampihan  yang merupakan situs sejarah peninggalan dari  kerajaan Majapahit dahulu.

Dari kejahuan nampak Gunung Wilis tertutup kabut tebal seakan penuh misteri.Saya berdoa semoga tidak terjadi hujan hari ini karna perjalanan akan makin berat jika jalanan licin..Dari Candi Penampihan kami terus berjalan melewati ladang-ladang milik penduduk setempat,ada kebun kol,kebun tebu sampai kebun teh kas kaki gunung wilis...

Sebelum memasuki hutan tidak lupa kami mengambil air di sebuah sungai yang kiya lewati.Airnya begitu jernih sekali bahkan aku langsung  meminumnya disitu,Setelah terasa cukup kami memulai memasuki hutan yang sangat lebat.jalanan sangat menanjak tanpa ampun..dan hanya bisa di lewati satu orang saja,Banyak Ilalang di kiri kananya,udara begitu lembab,Siang itu kami seolah berjalan sore hari karna memang jalur yang tertutup rimbunya pohon-pohon..
Target kita siang ini adalah watu godek sebuah batu besar yang bentuknya mirip wajah seorang kakek-kakek di tengah hutan!,Di wilis ini tidak ada pos peristirahatan seperti halnya kalau anda naik gunung Semeru,Rinjani atau gunung Gede sana..,Jika capek dan pengen istirahat ya tinggal duduk di tanah atau di atas pohon yang tumbang.Tapi kami cukup berhati-hati juga karna serangan pacet selalu mengincar untuh menghisap bak Vampir yang haus darah...! :) ,Beberapa kali ada yang menempel di sepatu dan celanaku tapi tidak bisa menembus kedalam hehehe pasalnya dari awal aku memang persiapkan perlindungan untuk mengantisipasi serangan binatang yang datangnya tiba-tiba ini,Dari rumah sudah saya persiapkan seperti halnya Lotion anti nyamuk,Garam dan  tembakau rokok yang direndam air dan tak masukan ke sebuah botol bekas minyak wangi dan kusemprotkan keseluruh tubuh.Cara ini terbukti lumayan ampuh untuk menghindari pacet hutan wilis.Lain halnya dengan temen-temen bahkan mas Lintang dan Mas wanto sempet kena juga di bagian kakinya... :)
                                                (Nih foto si Pacet itu cakep kaan....hihihihihi)

(Bertenda sambil Ngopi)
Setelah berjalan sekitar empat jam sampailah kami di Watu Godek,Sempat berdiskusi sebentar akhirnya kami memutuskan untuk ngecamp di tempat itu saja,Mengingat perjalanan kepuncak yang masih jauh di tambah temen-temen sebagian sudah pada kecapekan.

Tendapun kami dirikan tidak lupa setelah itu kami memasak air untuk membuat minuman hangat dan memasak mie instan,Mas wanto sedang sibuk mencari kayu bakar untuk membuat api unggun,Haripun mulai beranjak malam suara binatang kas wilis saling bersautan seakan menyambut kedatangan kami,Suasana agak mencekam..,Malam itu begitu dingin sekali api Unggun kami nyalakan untuk menghangatkan badan,Kami duduk di luar tenda sambil menikmati secangkir kopi kas Tulungagung,Tidak ada pendaki lain hanya kami 
berenam saja yang ada.

Malam semakin larut kami harus tidur di dalam tenda untuk memulihkan tenaga,Pertama kalinya semenjak SMP sampai sekarang saya tidur memakai Sleeping Bag yang baru saja aku beli lewat seorang teman,Biasanya sih cukup memakai Sarung Bag saja...hehehehe....

Tepat pukul 1.30 WIB dini hari kami terjaga untuk bersiap meneruskan ke puncak Lawehan (puncak tertinggi gunung wilis via Tulungagung),segera packing seperlunya saja membawa snack dan beberapa Air mineral.Sementara tenda dan barang-barang lainya di tinggal di situ.

Jalur dari watu godeg ke puncak bukanya landay malah menanjak gila-gilaan!,Berkali-kali kami harus istirahat mengatur nafas,Untung saja nggak mbawa beban kerier di punggung jadi sedikit ringan,ndak tahu lagi deh seandainya malem itu kita membawa peralatan penuh bisa gempor semua kami di buatnya.

Jalanan semakin menanjak curam dengan jurang menganga di kiri kananya,Banyak terdapat pohon Anggrek Wilis,Tepat pukul 04.30 wib kami sudah memasuki vegetasi hutan,Jalur berganti rumput ilalang yang tinggi dengan banyak pohon pinus di kiri kanan menandakan puncak semakin dekat,Langkah kaki begitu terpacu agar segera cepat sampai ke atas,seluruh sisa-sisa tenaga kami kerahkan hingga tepat jam 05.00 wib pagi hari sampailah kami semua di puncak tertinggi Gunung Wilis.Aku langsung bersujut syukur di tanah dan mencium bendera yang sudah ada berkibar di situ,Menyusul kemudian teman-teman yang di belakang tidak lupa kami saling bersalaman dan berangkulan untuk memberi selamat.


Tampak agak ketimur teryata ada puncak lagi,ketinggianya hampir sama dengan puncak yang pertama kami pijak,Segera kamipun berjalan kesana,Tidak ada tanda khusus hanya berupa prasasti batu yang tertata rapi dan kendi bekas sesajen entah siapa yang meletakanya di situ.Konon sih katanya di puncak Lawehan ada situs peninggalan kerajaan Majapahit berupa Candi dan patung berbentuk gajah,Tapi kami tidak melihatnya mungkin sudah rusak termakan jaman,Yang ada hanya sisanya berupa puing-puing batu kotak yang melingkar rata dengan tanah.
   


Mas Lintang dan Mas Wanto sedang berfoto-foto ria mencari spot yang bagus untuk mengabadikan moment  dan pemandangan disitu,Sayapun tidak mau ketinggalan dong,Teman-teman lainya menikmati Snack dan Minuman enak yang kita bawa dari Bawah.Nampak di kejahuan sana Puncak-puncak Wilis Lainya yang menjulang tinggi di jalur masing-masing daerah.








Setelah terasa cukup puas berfoto-foto ria di dipuncak Wilis kamipun segera turun kembali kewatu godek,di sana kami tidur selama dua jam karna mata yang sangat mengantuk sekali setelah semalaman berjalan.Sekitar pukul 11.00 siang kamipun terbangun,Segera tenda kami bongkar dan di packing,Perjalanan turun terasa cepat sekali bahkan tidak sampai 2 jam kami sudah sampai perkebunan penduduk warga kaki gunung wilis.




(Mas Lintang Lagi Ceramah hihihihihi)

(ketemu temanya Mas Wanto)


Sesampainya bawah aku membuat bivak dipinggir sungai kecil yang kami lewati kemarin,Di situ kami Mandi dan memasak habiskan logistic yang tersisa.,Tidak lupa Mas Lintang menghubungi sopir untuk menjemput kami di depanya rumah kasun tempat kami di turunkan waktu berangkat.

Haripun sudah beranjak sore,kamipun meninggalkan Gunung Wilis,Tidak lupa mampir kerumahnya bapak kasum dulu untuk berpamitan,Di sana kita ngobrol banyak membahas semua tentang gunung wilis.Namanya Pak Robin Orangnya sangat ramah sekali,di meja tersuguhkan teh hangat kas wilis,Rasanya sangat nikmat sekali,segar alami tanpa pemanis buatan..kan aku sendiri juga sudah manis.. :)

Waktu berjalan terus..sedangkan malam ini kami harus segera kembali ke Surabaya.Setelah ngobrol lama kami berpamitan dengan pak Robin.Sesampainya Kota Tulungagung kami mampir sebentar kesebuah warnet untuk saling mencopy foto dari masing-masing kamera.Rupanya sudah agak malam,Kami berempat langsung mendapatkan Bus Jurusan ke Surabaya,Tidak lupa bersalaman dulu dengan mas Lintang dan Mas Wanto sembari berpamitan.

Tidak terasa tiba di surabaya jam 11.00 malam..,Mata ngantuk badan rasanya capek semua..Itulah yang kami rasakan,Tapi kenangan selama mendaki Gunung Wilis sehari semalam terlalu manis jika di bandingkan dengan rasa capek di badan.

Puja dan Puji Syukur kepada Alloh Swt atas perlindunganya selama pendakian,Terimakasih pula buat Mas Lintang Dan Mas Wanto karna sudah berbaik hati menjamu dan mengantarkan kami sampai ke ke puncak wilis,Tidak lupa kepada ketiga sahabatku Mas Lutfi,Gandi Dan Dik Nia yang sangat kompak sekali dalam pendakian kali ini,Semoga kita semua selalu di beri Kesehatan Serta Kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa Sehingga masih bisa menapaki keindahan Gunung-gunung Lainya di lain hari.. Aamiinn....
Salam Jabat Erat Selalu Selamanya!