Seperti anak muda lainya masa remaja yanto dia habiskan untuk mengikuti segala bentuk kegiatan dari mulai kegiatan pecinta alam sampai bela diri,tidak terasa tiga tahun sudah ia di gembleng secara fisik serta mental,hingga tiba saatnya balik ia yang menjadi pelatih dari siswa-siswanya,suatu malam sehabis melatih bela diri seperti biasa yanto membasuh air di sumur samping sekolahan tempat dimana diadakan latihan"Hai kamu yang namanya yanto itu yah?"tiba-tiba ada suara sok kenal dari kerumunan pemuda yang biasa ngumpul disitu.rupanya suara itu dari seorang wanita yang kelihatanya lebih tua dari usia yanto sendiri,beda sekitar lima tahunan gitu lah."Oh iya kamu siapa ya maaf aku belum pernah tahu?"tanya yanto sambil menghampiri kerumunan itu."kenalkan aku ita adik dari mbak yang tinggal di samping komplek sekolahan ini.."balasnya."Oh gitu ya..ya udah met kenal balik juga"sahut yanto.
"Hmm kabarnya kamu bukan asli sini yah..?1ngomong-ngomong di mana aslinya yan?"tanya ita mulai akrab."Waah dari mana tahunya niih..rupanya aku sudah terkenal ya di lingkungan sini,ya memang benar mbak aku dari desa kok mbak..tepatnya dari blitar.tapi desaku pemandanganya buagus loh,masih asri,dikelilingi pegunungan serta pepohonan,sawah-sawah dan sungai-sungai..pokoknya bagus deeh...!hehee promosi.."
"Wuih kedengaranya menarik sekali tuh mau dong di ajak kesana..?"sahut ita.
"kebetulan sekali pekan depan aku mau balik kampung mbak.kalau pengen tahu desaku boleh-boleh aja kok ikut.."ajak aryo.
Malam semakin larut rupanya itu adalah malam pertama bagi yanto menjalin pertemanan dengan si ita,hingga keduanya sepakat ingin mengunjungi rumah yanto di desanya,hingga tibalah waktu yang di sepakati"Mbak mau nanya Mbak itanya mana yah kok belum kelihatan?"tanya yanto pada seorang wanita yang sedang menyapu."Ooh biasanya kalau jam segini mbak ita masih di gereja dik sembahyang!"Jawab si mbak tersebut menjelaskan.
Yanto mengerutkan dahi bukan keterlambatan si ita yang ia sesalkan tapi ucapan si mbak tadi yang mengatakan'Gereja'yang membuat ia melamun tersadar bahwa wanita yang ia kenal beberapa hari yang lalu dan membuat janji teryata beda Agama denganya yang nyata-nyata seorang muslim."Ah tidak masalah..toh cuma pertemanan saja"guman yanto.
Nampak dari kejahuan ita sudah datang dan menghampiri yanto"Sory lo yan aku telat..jadi kita berangkat sekarang?!"paparnya."Ya jadi doong mbak kan udah janjian,yuk kita buruan keretanya menunggu hehehe..".
Berangkatlah keduanya dengan menaiki kereta pagi menuju desa yanto di blitar,sepanjang perjalanan mereka nampak semakin akrab seperti sudah bertahun-tahun saja kenalnya.ita tanpa malu-malu menempelkan kepalanya di pundak yanto dengan mesranya.sesampainya di blitar ita di perkenalkan dengan kakek dan neneknya,karena memang rumah itu hanya mereka berdualah yang menempati sedangkan orang tua yanto sendiri sudah tinggal di kota dan menjadi penduduk tetap di sana.
Malam itu hujan gerimis kakek dan nenek yanto lagi tidak ada di rumah karena ada undangan hajatan dari seorang kerabat.jadi di disitu hanya ada yanto dan ita saja berdua,mereka nampak sedang beryanyi yang diiringi gitar yang memang sengaja yanto bawa sebelumnya.Hawa dingin rupanya membuat ita konak sendiri karena memang tidak terbiasa dengan hawa pedesaan,ia tidak tahan,tanpa basa-basi itapun mendekati yanto yang nampak salah tingkah,mata mereka sepintas berpandangan,sahdu menahan hasrat dan hawa dingin yang mencengkram.seolah ada magnet entah siapa yang mendahului Bibir merekapun saling bertemu,tidak ada suara yang ada hanyalah desahan dari kedua insan yang lagi di kuasai hawa nafsu.beda dengan yanto rupanya ita lebih berpengalaman dan agresif mencumbu yanto yang memang masih remaja ingusan itu.
"Ouh Maaf mbak ita..aku telah lancang!"Serentak yanto tersadar."Ah ndak papa kok yan..mbak ita yang salah tidak bisa mengontrol diri!Baiknya kita tidur aja yuk sembari menunggu Si mbah pulang dari Hajatan"sahut ita.
Dua Hari sudah mereka lalui dengan hal yang sama seperti malam itu,rupanya keakrabpan dan keintiman mereka berdua berbuah menjadi rasa saling cinta hingga berlanjut sampai di kota,hari berganti hari,bulan berganti bulan hingga tidak terasa hubungan Asmara yanto dengan ita berjalan satu tahun,tidak ayal kedua orang tua merekapun tahu.
Sebagai penganut katholik yang kuat nampaknya orang tua ita tidak setuju dengan hubungan asmara anaknya,begitu pula orang tua yanto sebagai seorang muslim yang taat merekapun tidak menyetujui hubungan yanto dengan ita,hingga akhirnya tidak adalah titik temu di antara keduanya.
"Say aku pengen ngomong sama kamu tapi kuharap kamu jangan marah yah.."ujar ita sambil terisak menahan tangis."Loh memangnya ada apa mbak..?!"jawab yanto penasaran."Gini say..benarnya aku sayang banget sama kamu,tapi disisi lain aku juga harus menuruti kehendak orang tua yang mau menjodohkanku,dan terus terang saja pernikahanya akan dilaksanakan minggu depan"
"Hah..minggu depan?!Mengapa secepat itu mbak ita!Berarti hubungan kita berakhir sampai disini dong..!"Sahut yanto seolah tidak percaya.seketika itu pula dunia sperti terbalik karena ia akan kehilangan seorang kekasih yang sangat ia sayangi."yaah begitulah say..tapi kuharap meskipun kita berpisah tapi kita masih bisa tetap bersahabat kan.."ujar ita menghibur,dan yantopun hanya terdiam seribu kata.
Semenjak perpisahan itulah yanto begitu terpuruk hidupnya,seoalah tiada lagi semangat untuk hidup,waktunya sempat ia habiskan untuk bergumbul dengan minum-minuman keras,tapi pada akhirnya ia bisa bangkit dan menemukan gairah lagi ketika berjumpa dengan hoby lamanya..yaitu'Mendaki Gunung'dengan mendaki gunung yanto merasa terlepas dari bayang-bayang masa lalunya yang suram,manis di depan tapi pahit di belakangnya,di alam bebaslah ia menemukan makna cinta sejati,cinta dari sahabat-sahabat senasib sepenanggungan,cinta alam yang selalu menyejukkan,cinta tuhan yang tidak pernah habis pada setiap hambanya..lambat laun yanto bisa melupakan kenangan manisnya dengan seorang kekasih yang pernah dia sayangi,di puncak tertinggi itulah dengan lirih bibir yanto berucap"Goodbay Mbak ita.."*
Lanjutin dong ceritanya,, selain mendaki yg membantumu melupakan mbak Ita,, apalagi,, share dong
BalasHapus